“Jalan Besar” Wisata Lokal Pedesaan

Gambar
Musim liburan sebentar lagi tiba, baik liburan karena anak sekolah maupun libur karena hari besar keagamaan yang pasti semua akan dinantikan bagi setiap warga Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat di hari libur nan indah tersebut, banyak moment – moment yang mampu di lakukan warga masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim sebagai bentuk hubungan baik dengan keluarga, liburan biasanya dijadikan moment warga kota untuk dapat pulang ke tanah kelahirannya di desa – desa. Dalam memanfaatkan moment kebersamaan antar anggota keluarga maupun ajang silaturahim antar warga, tidaklah jarang warga masyarakat mencari tempat berkumpul yang agak nyaman terutama bagi keluarga besar yang memang berniat menjadikan moment liburan sebagai ajang reuni dan silaturahim. Selain tempat yang lapang dengan suasana yang berbeda, anggota keluarga juga dapat menjadikan sarana refreshing dalam pertemuan tersebut. Oleh karena itu biasanya warga menjadikan area wisata lokal sebagai destinasi dalam ...

Desa Ponggok, Potret Sukses BUMDesa di Nusantara


Desa Ponggok merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten bagian dari Propinsi Jawa Tengah. Dengan luas wilayah kurang lebih 77.2255 Ha, yang membentang diantara desa – desa di sekitarnya seperti Desa turus, desa keprabon, Polan, Janti, Kebonharjo, Wangen serta desa – desa lainnya yang termasuk di dalam wilayah kecamatan Polanharjo. Desa ponggok dulunya merupakan salah satu desa terpencil di antara desa – desa yang ada disekitarnya. Pada masa dahulu kehidupan masyarakat pedesaan tersebut hanya mengandalkan mata pencaharian dari bertani. Hal demikian dikarenakan Desa Ponggok sendiri banyak dikelilingi umbul – umbul yang ada di sekitarnya, seperti umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler, serta Umbul Cokro. Dari mata air umbul tersebutlah warga desa mengaliri tanah pertaniannya untuk bercocok tanam secara tradisional dengan mengandalkan cuaca alam sebagai sandaran ekonomi warga.

Beberapa tahun yang lalu tidak banyak orang yang mengenal desa ponggok yang disebabkan terletak di pinggiran kota Klaten. Orang mengenal desa Ponggok pada masa lalu dengan kemiskinan warga masyarakatnya yang melekat.  Kehidupan warga masyarakat desa Ponggok lebih banyak sebagai petani pada sawah yang ada karena warisan dari leluhur mereka. Selain itu dengan bercocok tanam sebagai petani tradisional dengan mengandalkan tenaga kerja manusia sebagai sumber daya utamanya.

Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam alami yang dikembangkan menjadi wisata snorkling yang cukup terkenal di Klaten. Kolam alami ini sudah ada sejak zaman Belanda, dengan ukuran 50 x 25 meter dan kedalaman rata-rata 1,5 – 2,6 meter. Anda tak perlu takut terbawa gelombang, sebab tempat snorkling kali ini bukanlah laut melainkan sebuah sumber mata air alami yang segar dan sangat jernih. Berbeda dengan kolam renang yang dasarnya berupa lantai keramik, dasar Umbul Ponggok masih sangat alami berupa hamparan pasir nan luas, bebatuan, dan ribuan ikan warna-warni sehingga suasananya benar-benar seperti dibawah laut. Meski dipenuhi ikan, air di Umbul Ponggok ini tidak amis sebab airnya mengalir terus-menerus. Selain sebagai tempat snorkling, Umbul Ponggok juga kerap dijadikan lokasi latihan diving bagi penyelam pemula sebelum mereka benar-benar menyelam di laut. Sedangkan bagi anak-anak tersedia kolam berukuran pendek yang bisa dijadikan lokasi berenang maupun sebatas bermain air.

Atas inisiatif punggawa desa yang di komandani Kepala desa dan peran serta warga masyarakat Desa Ponggok, sekarang Desa Ponggok menjelma menjadi kawasan wisata bawah airnya. Kawasan wisata umbul ponggok sendiri tidak serta merta hadir dan ada begitu saja di wilayah tersebut. Kejelian dan kreatifitas dari warga masyarakat sekitar merupakan kunci sukses keberhasilan desa Ponggok dalam mengelola sumber daya alam yang ada. Selain itu peran dan fungsi punggawa desa yang mendorong adanya BUMDesa (Badan Usaha Milik Desa) juga sangat memiliki arti yang penting terhadap perkembangan kawasan desa tersebut.

Desa tersebut mampu menciptakan kemandirian desa dengan memanfaatkan sumber mata air (umbul), sehingga dikelola secara swadaya oleh masyarakat desa dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri. Dalam hal ini warga masyarakat mengelola dana dari hasil investasi yang ditanamkan oleh setiap keluarga rata – rata 5 juta rupiah dengan mendapatkan passive income sebesar rata – rata Rp 500.000 – Rp 1 juta /bulan, dan untuk PAUD / TK sebesar Rp25 juta dengan bagi hasil Rp 2,5 juta/bulan. Selain itu untuk nilai keuntungan investasinya sendiri besarnya bervariasi dengan bagi hasil 7% - 45% dari investasi yang di tanam, dimana hasil investasi tersebut di dapat dari tiket masuk umbul maupun penyewaan alat dan lainnya. Sementara itu sampai pada 2016 lalu total pendapatan BUMDesa tersebut mencapai Rp 10 Milyar.

Atas berdirinya BUMDesa tersebut, sekarang Desa Ponggok memiliki sumber PAD yang boleh dikatakan bersifat permanen. Dana Desa yang di kucurkan pemerintah pusat bagi Desa Ponggok saat ini dapat di alihkan untuk jenis usaha lainnya yang berguna memanfaatkan potensi warga masyarakat. Punggawa Desa Ponggok sadar bahwa DD sifatnya hanyalah sebagai stimultan (perangsang) saja bagi masyarakat yang ada di desa. DD yang ada tidak dapat dijadikan andalan terus menerus dalam menopang pembangunan kawasan pedesaan. Dengan DD yang ada diharapkan para punggawa desa mampu menggerakkan daerah desanya menjadi desa yang mandiri dengan inovasi dan kreasi, serta mampu membebaskan warga masyarakatnya dari keterbelakangan serta menjadikan desa yang sejahtera.

Desa Terbaik Dalam Pemberdayaan Warga

Selain itu melalui program pemberdayaan masyarakatnya, mengantarkan desa tersebut menjadi desa terbaik pada tahun 2017 untuk kategori pemberdayaan masyarakat. Masyarakat Desa Ponggok sangat antusias dalam keikut sertaannya pada investasi yang di adakan oleh BUMDesa Tirta Mandiri, dengan ikut serta tersebut maka kesejahteraan warga secara tidak langsung akan meningkat. Selaras denga itu, Wisata umbul yang ada seakan menjadi pembuka jalan terhadap perekonomian warga lainnya. Wisata alam yang ada di desa ponggok juga secara tidak langsung ikut terangkat, terlebih adanya pemberitaan dari media masa yang ikut melambungkan nama desa tersebut.

BUMDesa sendiri merupakan suatu lembaga pada tingkat desa yang dibentuk oleh pemerintah desa bersama denga warga masyarakat desa yang berguna sebagai sarana untuk memeperkuat perekonomian warga masyarakat dengan berdasarkan potensi lokal yang ada di kawasan pedesaan. Lembaga tersebut bersifat terbuka bagi seluruh warga masyarakat desa, dengan tujuan utama menjalankan usaha dalam sektor ekonomi dan bisnis dengan harapan akhir mampu mensejahterakan seluruh warga masyarakat desa tersebut. Namun meskipun bergerak dalam sektor usaha dan bisnis, BUMDesa bukan hanya sekedar mencari laba dan keuntungan finansial semata tapi juga diharapkan mampu menggerakkan sektor lain di desa, semisal kearifan lokal, sosial, budaya maupun keagamaan.

Keberhasilan punggawa desa di Desa Ponggok patut di acungi jempol, mengingat kawasan pedesaan dengan kondisi masyarakatnya yang dekat dengan kemiskinan dan keterbelakangan, saat ini dapat mengalahkan logika yang ada. Kesungguhan dan kerja keras para abdi masyarakat desa tersebut mampu mengubah umbul yang tadinya hanya sebagai tempat untuk melepas penat warga masyarakat menjadi lahan wisata yang menjadi primadona di daerah Klaten dan sekitarnya. Terlebih sekarang punggawa desa melalui Kepala Desa Ponggok mencanangkan gerakan satu rumah satu sarjana yang dapat di artikan bahwa betapa pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya warga masyarakat pedesaan.

Pemerintah desa tidak hanya membangun warga masyarakat desa dari sisi pembangunan fisik semata namun dengan adanya pemberdayaan warga terhadap pembangunan maka pemerintah menjadikan warga desa sebagai subyek pembangunan. Dengan adanya dukungan dan masukan dari warga masyarakat maka sinergi antara pemerintah dan warga akan terus terjaga. Sinergitas sangat diperlukan guna mencapi tujuan dari pembangunan, karena tanpa adanya kerjasama yang baik dari semua pihak mustahil visi dan misi pembangunan desa akan tercapai.

Kunjungan dari kalangan pejabat dan para pesohor juga ikut menaikkan derajat Desa Ponggok ke level yang lebih tinggi. Kedatangan para pelancong dari kota - kota lain juga ikut memancing rasa penasaran masyarakat luas akan desa tersebut, yang dari hari kehari seolah tidak pernah lepas menjadi buah bibir warga. Warga masyarakat Ponggok dewasa ini telah sedikit mampu menikmati jerih payah dari kerja keras mereka bersama para punggawa pemerintahan desanya. Bagaimanapun keberhasilan desa ponggok dalam memberdayakan masyarakat desa tidak terlepas dari semua unsur yang ada di desa tersebut, baik punggawanya, kepala deanya, maupun warga masyarakat desa itu sendiri.

Komentar

  1. Menurut saya, artikel diatas bisa menjadikan contoh bagi BUMDesa lain agar saling memberdayakan warga sekitar maupun memanfaatkan alam sekitar desa untuk dijadikan lahan untuk menggangkat per ekonomian warga sekitar, sehingga muncul lah tempat pariwisata lain dari berbagai desa dengan konsep dan ide-ide yang lebih menarik untuk menaikkan derajat per ekonomian warga masyarakat sekitar tempat tersebut. Dan memiliki S.O.P jika terjadi ke rusakan maupun korban untuk meminimalisir kecelakaan di tempat pariwisata tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali komentarnya, namun satu hal yang perlu diperhatikan bagaimana mensinergikan BUMDesa dengan warga masyarakat sekitar, jangan sampai BUMDesa justru menjadi belenggu perekonomian warga masyarakat desa. Atau dengan kata lain jangan sampai BUMDesa memonopoli perekonomian warga yang berujung tidak terciptanya keadilan sosial.

      Hapus
  2. dari artikel diatas dapat menginspirasi dari berbagai BUMDesa supaya bisa mengangkat ekonomi masyarakat sekitar dengan membuat desa pariwisata dengan konsep serta ide-ide yang baru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, semoga keberhasilan BUMDesa di Desa Ponggok mampu menginspirasi desa lainnya untuk dapat mengangkat ekonomi warga berbasis potensi lokal pada masing - masng yang ada di daerahnya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Desa ; Harapan dan Tantangan

Inovasi Desa Lamahu di Gorontalo dengan Lamahu Command Center

“Embung Manajar” Surga Pelancong di Lereng Merbabu