“Jalan Besar” Wisata Lokal Pedesaan

Gambar
Musim liburan sebentar lagi tiba, baik liburan karena anak sekolah maupun libur karena hari besar keagamaan yang pasti semua akan dinantikan bagi setiap warga Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat di hari libur nan indah tersebut, banyak moment – moment yang mampu di lakukan warga masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim sebagai bentuk hubungan baik dengan keluarga, liburan biasanya dijadikan moment warga kota untuk dapat pulang ke tanah kelahirannya di desa – desa. Dalam memanfaatkan moment kebersamaan antar anggota keluarga maupun ajang silaturahim antar warga, tidaklah jarang warga masyarakat mencari tempat berkumpul yang agak nyaman terutama bagi keluarga besar yang memang berniat menjadikan moment liburan sebagai ajang reuni dan silaturahim. Selain tempat yang lapang dengan suasana yang berbeda, anggota keluarga juga dapat menjadikan sarana refreshing dalam pertemuan tersebut. Oleh karena itu biasanya warga menjadikan area wisata lokal sebagai destinasi dalam ...

Musim Hujan ; antara Berkah dan Musibah


Fenomena alam dengan adanya musim hujan yang mengguyur kota – kota di wilayah Indonesia pada minggu – minggu ini, mungkin merupakan hal biasa yang terjadi hampir setiap tahunnya. Hal ini mengingat bahwasannya di negeri kita memang hanya mengenal dua musim yang ada yakni musim kemarau yang biasa terjadi antara bulan April – September dan musim penghujan yang biasa terjadi antara bulan Oktober – Maret. Namun banyak orang yang kaget ketika pergantian musim datang dan kurang bisa mengantisipasi terhadap dampaknya.
Hujan yang terjadi pada akhir – akhir ini di satu sisi membawa musibah, namun di sisi lain juga membawa berkah. Tergantung dari perspektif mana seseorang memaknai arti dari musim hujan tersebut. Bagi yang berpandangan musim hujan merupakan suatu keberkahan maka seseorang tersebut akan melihat bahwa musim hujan serta air hujan yang turun membasahi bumi merupakan anugerah dan rahmat dari Sang Pencipta bagi semua makhluk hidup ciptaan Tuhan. Namun bagi seseorang yang melihat dan memandang bahwa musim hujan serta fenomena yang mengiringinya suatu musibah, maka orang tersebut memandang bahwa hujan yang ada merupakan suatu azab dari Tuhan. Hal ini di karenakan biasanya musim hujan yang tiba di iringi dengan bencana dan musibah.
Dalam Sosiologi Perdesaan, arti alam sangatlah penting bagi masyarakat desa terutama terkait dengan musim hujan, hal ini di dasari akan sifat masyarakat desa sendiri yang agraris-religius dalam arti bahwa mereka dalam kehidupan bermasyarakat selalu bersandarkan pada alam termasuk dalam mata pencaharian mereka yang berdasarkan pada faktor tanah. Faktor tanah dan alam sangatlah dominan dalam perekonomian warga masyarakat desa maka tidaklah mengherankan jika sampai sekarangpun masih banyak petani desa sebagai dasar mata ekonomi mereka. Kehidupan ekonomi mereka sangatlah tergantung pada alam termasuk musim hujan, oleh karena itu mereka sadar bahwa hanya Sang Pencipta lah tempat mereka bersandar dan berserah sehingga tingkat keimanan warga desa sangatlah kuat dalam kehidupan sehari – hari.

Berkah Musim Hujan

Keberkahan hujan saat musimnya tiba akan dapat dirasakan secara langsung bagi semua mahluk dimuka bumi ini, karena mereka menyadari bahwa untuk tetap bertahan hidup maka mereka memerlukan air. Dimana sumber daripada air itu terdapat pada air hujan yang turun biasanya pada musim penghujan. Air memegang peranan penting dalam segala sendi kehidupan manusia, baik dalam hal perikanan, pertanian, peternakan, perekonomian, pariwisata, maupun dalam hal – hal yang lainnya. Dimana air merupakan kebutuhan pokok. Begitu pula dengan adanya musim hujan dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki curah hujan dengan intensitas cukup tinggi di dunia.

Hasil gambar untuk musibah musim hujan
Potensi hujan yang yang turun pada saat musim hujan setiap tahunnya merupakan suatu berkah tersendiri bagi sebagian warga masyarakat di Indonesia. Hal ini terutama bagi warga penduduk yang tinggal didaerah tandus – tandus dengan mengandalkan sumber mata air dari hujan. Dengan adanya air hujan, maka warga penduduk dapat bercocok tanam. Hal demikian terjadi pada daerah – daerah yang terkenal sangat kering terhadap kondisi tanahnya. Dengan adanya musim hujan sawah – sawah dengan konsep tadah hujan dapat di manfaatkan kembali, warga mulai disibukkan mengolah lahan sawah dan ladang mereka kembali.
Selain dengan adanya pemanfaatan musim hujan dalam hal pertanian dan cocok tanam, musim hujan dengan intensitas air hujan yang tinggi juga dapat dimanfaatkan bagi warga masyarakat pedesaan sebagai sumber daya persediaan air bersih bersama – sama dengan pemerintah melalui pengembangan Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH). Dengan adanya SPAH maka air hujan yang ada akan di olah menjadi air bersih yang siap dikonsumsi warga masyarakat secara luas. Dengan adanya SPAH ini, pada saat musim hujan berlalu dan berganti musim kemarau maka warga masyarakat memiliki cadangan air bersih. Selain itu dengan adanya SPAH maka akan dapat dipertahankan kualitas air tanah dan mengurangi erosi serta mencegah terjadinya penurunan tanah.
Selain itu manfaat air hujan yang ada, dewasa ini mulai dikembangkan energi listrik yang berasal dari air hujan. Dimana air hujan yang turun di tampung dalam sebuah bak penampungan / ember besar yang akan dialirkan untuk dapat memutar dinamo yang akan menghasilakan energi listrik. Besar kecilnya energi yang didapat tergantung dari intensitas air hujan yang turun. Semakin besar intensitas hujan maka akan semakin besar pula tenaga listrik yang ditimbulkan, begitu juga sebaliknya. Hal akan menjadi sebuah peluang bagi warga dan pemerintah untuk dapat dijadikan salahsatu alternatif sumber energi listrik dalam negeri, disamping dari sumber – sumber energi listrik lainnya.
Masih banyak peluang – peluang serta nilai keberkahan daripada air hujan yang turun ke bumi pada saat musim hujan. Pemerintah dan warga masyarakat diharapkan mampu untuk lebih jeli dalam menggali, mengelola dan memanfaaatkan anugerah dari Tuhan tersebut secara maksimal. Musim hujan akan menjadikan suatu hal yang membawa berkah jika kita bersama – sama mampu memaksimalkan potensi yang ada terhadap musim hujan.

Musibah pada Musim Hujan
 yang seringkali terjadi saat musim hujan pada dasarnya merupakan hasil kejahilan ulah daripada manusia sendiri. Namun hal ini jarang sekali manusia sadari, dan mereka akan tersadar jika bencana sudah melanda di daerah maupun keluarga mereka. Perlunya penanaman kesadaran dan kepedulian akan pentingnya menjaga ekosistem alam beserta isinya pada setiap insan manusia dewasa ini perlu mendapat perhatian lebih. Hal ini mengingat air hujan yang turun serta bencana dan musibah dari hujan merupakan suatu mata rantai panjang yang saling terkait dan perlu dipahami setiap warga dalam berperilaku terhadap alam sekitar.
Musibah yang ada dari adanya hujan dapat berimplikasi pada kesehatan warga masyarakat desa dengan turunnya daya imunitas tubuh karena pengaruh perubahan cuaca, yang pada akhirnya akan mudah terserang berbagai penyakit pada musim hujan semisal infeksi pernafasan, penyempitan pembuluh darah, gatal – gatal, diare maupun penyakit – penyakit lainnya yang terpengaruh kondisi musim hujan. Oleh karena nya warga diharapkan mampu mengantisipasi datangnya musim hujan dengan menjaga kesehatan fisik untuk meminimalkan terjangkitnya berbagai penyakit.
Hasil gambar untuk musibah musim hujan
Selain musibah dari berbagai penyakit, musim hujan identik dengan adanya banjir dimana – mana. Tidaklah mengherankan jika musim hujan tiba, maka pemberitaan di media – media tidak lepas daripada musibah banjir. Musibah banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak peduli dalam menjaga lingkungan. Mulai dari penebangan pohon liar di bukit – bukit, menyempitnya DAS (Daerah Aliran Sungai) karena pemukiman warga sampai kepedulian warga masyarakat dalam membuang sampah yang minim. Semuanya dapat menjadi penyebab dari datangnya banjir yang tidak di undang. Ibarat pepatah tidak akan ada akibat jika tidak ada penyebabya.
Dampak daripada musim hujan juga terjadi adanya tanah longsor yang kerap kali membawa korban nyawa manusia. Sudah tidak terhitung jumlahnya kasus tanah longsor yang terjadi di Indonesia dengan membawa korban nyawa. Dimana pada dasarnya tanah longsor tidak akan terjadi jika warga masyarakat mampu menjaga kondisi alam sekitarnya. Biasanya tanah longsor terjadi akibat gundulnya hutan – hutan di area sekitar kawasan longsor tersebut dan tidak stabilnya kondisi tanah yang ada. Selain itu kepedulian pemerintah dalam memetakan daerah longsor juga perlu ditingkatkan, hal ini berguna meminimalkan terjadinya bencana  pemukiman penduduk pada daerah longsor. Dan biasanya bencana tanah longsor akan membawa korban jiwa selain korban harta benda.
Masih banyak musibah dari adanya musim hujan yang datang, apalagi jika air hujan yang turun dengan intensitas yang tinggi dengan durasi waktu yang lama. Meluapnya air sungai yang ada akan merusak segala sesuatu yang diterjangnya, termasuk terjadinya erosi serta lebih parahnya mengganggu aktivitas warga masyarakat petani desa dalam melaksanakan kegiatan sehari – hari dalam bercocok tanam karena rusaknya lahan mereka. Hal demikian akan sangat merugikan bagi warga masyarakat sendiri, dimana musibah banjir saat musim hujan akhirnya akan membawa kerugian besar bagi manusia, baik yang bersifat material maupun non material, bahkan membawa korban jiwa.

Peran Warga dan Pemerintah
Peran pemerintah sangat penting terutama dalam mempersiapkan fisik maupun mental warga dalam menyongsong datangnya musim hujan. Tidak dapat dipungkiri, musim hujan yang datang berdampak pada turunnya kekebalan tubuh terhadap penyakit, yang mengharuskan warga selalu menjaga kondisi fisik mereka. Selain itu dampak datangnya musim hujan biasanya juga akan diikuti kenaikan harga beberapa komoditas sayur mayur dan beberapa harga pangan lainnya, hal ini perlu kesiapan mental dari warga masyarakat tersendiri dalam mensikapinya.
Pemerintah bersama warga dapat mengantisipasi dari adanya musibah saat musim hujan semisal banjir, tanah longsor, angin puting beliung maupun wabah penyakit dan lainnya. Hal yang paling penting adalah mendorong kesadaran bersama seluruh warga masyarakat dalam menjaga kesimbangan alam yang ada di sekitar kita. Kesadaran dan partisipasi warga masyarakat sangat di harapkan kehadirannya terutama  dalam hal mencegah dan mengantisipasi terjadinya bencana saat musim hujan tiba. Partisipasi warga secara gotong royong dan swadaya dapat di libatkan secara langsung dalam menanggulangi bencana saat musim hujan tiba, baik dari skala kecil misalnya kesadaran dalam menjaga lingkungan, sampai diikutkan proses dalam evakuasi korban bencana.
Selain itu pemerintah dalam memaknai musim hujan juga dapat di jadikan suatu peluang tersendiri dalam memaksimalkan potensi yang terkandung dari air hujan tersebut. Hal ini dapat dilakukan bersama – sama dengan warga masyarakat guna mampu mengoptimalkan setiap titik air yang turun dari langit tersebut. Hal demikian dapat diterapkan baik dalam hal bercocok tanam, pembuatan sumur resapan maupun hal – hal lainnya yang bersifat kemaslahatan bagi warga. Dengan adanya peran pemerintah dan warga masyarakat maka air hujan yang turun tidak akan sia – sia atau membawa bencana, namun akan di olah menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi warga masyarakat.
Dengan adanya peran pemerintah dan warga masyarakat maka musibah dari musim hujan akan mampu dimimalkan, terlebih saat ini hampir setiap daerah ada Badan Penanggulangan  Bencana Daerah (BPBD) yang ada di setiap pemda. Dimana dengan adanya BPBD tersebut maka optimalisasi dalam penanggulangan bencana yang ada dapat diantisipasi dan diminimalkan kerugian baik harta atau korban nyawa. Namun selain itu dengan adanya kejelian daripada pemerintah dan warga pula, maka air hujan saat musim hujan akan mampu dimanfaakan bagi kehidupan warga masyarakat dan dapat membawa berkah untuk semua mahluk hidup.
Pada akhirnya Tuhan dalam menciptakan sesuatu tidaklah pernah sia – sia semua pasti ada manfaat dan hikmahnya, tergantung darimana sudut pandang mana manusia melihatnya. Begitu pula setiap ada musibah pasti ada berkah dan hikmah. Seringkali manusia melihat dari satu perspektif tanpa mampu melihat secara komprehensif. Semua ini yang menyebabkan manusia berpikir picik dan tidak mau bertindak cerdik. Hal demikian juga yang terjadi dengan adanya fenomena  musim hujan yang di dalamnya terkandung berkah dan musibah, namun  yang pasti semua ada hikmah. Semua kembali lagi kepada kita semua dalam memaknainya.

Komentar

  1. Berkah musim hujan yang dapat kita rasakan,karena menyadari bahwa kita memerlukan air untuk bertahan hidup.Air juga berperan penting dalam hal perikanan,pertanian,peternakan,perekonomian,pariwisata.
    Saya setuju dengan penerapan pengembangan Sistem Pemanfaatan Air Hujan (SPAH) bersama pemerintah.Dengan adanya SPAH maka air hujan diolah menjadi air bersih dan siap dikonsumsi masyarakat.Saat musim kemarau maka warga masyarakat memliki cadangan air bersih.
    Untuk menghindari musibah saat musim hujan,kita harus menjaga kesehatan fisik untuk meminimalkan terjangkitnya berbagai penyakit.Selain itu,ada bencana banjir dan tanah longsor.Perlu penanaman kesadaran menjaga lingkungan untuk tidak menebang pohon secara sembarangan dan membuang sampah pada tempatnya.
    Peran warga dan pemerintah adalah perlu pentingnya mendorong kesadaran bersama seluruh warga masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam untuk mengantisipasi terjadinya bencana saat musim hujan.Kita harus selalu bersyukur kepada Allah SWT.Saat musim hujan,setiap ada musibah pasti ada berkah dan hikmah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesadaran warga di tuntut lebih untuk menjaga lingkungan, apalagi Indonesia merupakan salahsatu negara yg sering terjadi banjir dan tanah longsor.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Desa ; Harapan dan Tantangan

Inovasi Desa Lamahu di Gorontalo dengan Lamahu Command Center

“Embung Manajar” Surga Pelancong di Lereng Merbabu