“Jalan Besar” Wisata Lokal Pedesaan

Musim liburan sebentar lagi tiba, baik liburan karena anak sekolah maupun libur karena hari besar keagamaan yang pasti semua akan dinantikan bagi setiap warga Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat di hari libur nan indah tersebut, banyak moment – moment yang mampu di lakukan warga masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim sebagai bentuk hubungan baik dengan keluarga, liburan biasanya dijadikan moment warga kota untuk dapat pulang ke tanah kelahirannya di desa – desa.

Dalam memanfaatkan moment kebersamaan antar anggota keluarga maupun ajang silaturahim antar warga, tidaklah jarang warga masyarakat mencari tempat berkumpul yang agak nyaman terutama bagi keluarga besar yang memang berniat menjadikan moment liburan sebagai ajang reuni dan silaturahim. Selain tempat yang lapang dengan suasana yang berbeda, anggota keluarga juga dapat menjadikan sarana refreshing dalam pertemuan tersebut. Oleh karena itu biasanya warga menjadikan area wisata lokal sebagai destinasi dalam penyelenggaraan kegiatan mereka.

Moment berkumpulnya sesama anggota keluarga di area wisata haruslah mampu dimaksimalkan oleh para pengelola obyek wisata lokal untuk menarik kunjungan keluarga yang ingin menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga besarnya. Sangat disayangkan masa liburan  yang biasanya ada dalam kalender nasional hanya akan dilewatkan begitu saja. Dengan kata lain momemt liburan haruslah dapat dijadikan sabagai sarana promosi besar – besaran bagi warga maupun pengelola wisata lokal untuk dapat memperkenalkan potensi wisata lokal yang ada di daerah pedesaan  masing – masing. Dengan begitu kelak dikemudian hari diharapkan mereka akan kembali mengunjungi destinasi wisata lokal tersebut.

Optimalisasi wisata lokal desa haruslah dilakukakan, hal ini tidaklah berlebihan mengingat kondisi alam di daerah banyak yang mempesona dan membius para pelancong, keramahan penduduk lokal dengan kesederhaannya maupun kearifan lokal dengan beragam adat di daerah saat ini mampu menghipnotis warga. Belum lagi bicara kuliner warisan nenek moyang yang sangat menggoda selera. Slogan back to nature yang banyak di usung masyarakat kota besar haruslah dijadikan triger (pemicu)  bagi warga lokal untuk mengembangkan potensi daerah dalam rangka menambah income dari sektor wisata lokal. Dengan kehadiran warga pendatang / pemudik ke daerah asal dan semangat kembali ke kampung halamannya, pemudik akan menikmati masa nostalgia yang selama ini mungkin lama terpendam.

Saatnya desa – desa mampu membuat “jalan besar” dalam memanfaatkan setiap potensi wisata yang ada di daerah. Sangat disayangkan jika desa –desa yang di karunia pesona alam yang elok oleh Tuhan tidak mampu untuk dimaksimalkan. Mindset para pelancong yang ingin back to natural haruslah di optimalkan sehingga ekonomi akan tumbuh dengan harapan akhir kesejahteraan warga juga akan meningkat. Sumber daya lokal yang dipengaruhi faktor kekayaan alam (geografi), jumlah penduduk ( demografi ) dan kearifan lokal (local wisdom) haruslah mampu di eksplorasi secara maksimal untuk kemajuan wisata lokal di daerah. Dengan adanya jalan besar dalam wisata lokal, maka potensi wisata yang ada di sekitarnya juga kan ikut terangkat dan berkembang. Karena kecil kemungkinan wisata lokal akan dapat dikenal dan berkembang jika tidak ada wisata unggulan di daerah.

Banyak sudah daerah – daerah yang ingin mengembangkan wisata lokalnya, namun karena tidak adanya destinasi wisata lokal unggulan maka program tersebut nampaknya akan berjalan ditempat bahkan hanya buang – buang anggaran saja. Kita dapat mengambil contoh bagaimana desa – desa di Jogyakarta mampu berkembang menjadi desa wisata yang maju, hal ini tidak lepas karena Kota Jogja sendiri merupakan sentral dari semuanya dan sebagai tujuan utama para wisatawan. Atau daerah Ponggok di Klaten dengan wisata airnya yang lagi nge hits, mampu menjadikan desa – desa disekitarnya dapat ikut mengembangkan diri dan berbenah dalam memanfaatkan para pelancong yang datang ke Ponggok dengan tujuan utamanya.

Jalan Besar Wisata Lokal
Pada dasarnya Tuhan Yang Maha Pencipta itu sangatlah adil, dalam setiap penciptaanNya selalu membawa kemaslahatan dan keberkahan bagi umat. Begitu pula dengan daerah – daerah yang secara geografis kelihatannya banyak kekurangan, jika dicermati banyak menyimpan kelebihan yang tersembunyi. Semua tergantung dari penduduk setempat mau dan mampu atau tidak dalam menyingkap rahasia Tuhan tersebut untuk di jadikan peluang dalam mendulang pendapatan. Sudah banyak daerah – daerah yang kelihatannya gersang dan tandus setelah di eksplor lebih dalam mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan dapat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat.

Penting rasanya membuat sebuah destinasi wisata lokal unggulan sebagai “jalan besar” di suatu daerah. Namun untuk membuat sebuah jalan besar wisata lokal bukanlah pekerjaan yang mudah. Tidak hanya semangat dan niat saja, namun juga diperlukan strategi dan etika yang perlu dilakukan. Sudah banyak daerah yang ingin mengembangkan wisata lokal namun hanya berjalan ditempat karena salah strategi dan lemahnya pengawasan yang ada. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah langkah nyata dalam mewujudkannya.

Adapun beberapa kiat yang dapat dilakukan guna membuat jalan besar bagi kebangkitan wisata lokal pedesaan, antara lain:
  1. Daerah mampu memetakan setiap kelebihan dan kekurangan yang ada diwilayahnya, baik dari potensi alam, kearifan lokal, sumber daya insani maupun keunikan di daerahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan pihak ketiga selayaknya sebagai konsultan, baik dari perguruan tinggi maupun swasta yang bersifat profesional dan independent. Dengan merangkul pihak ketiga setidaknya meminimalkan setiap kepentingan yang biasanya ada dalam sebuah program / proyek. Dan dengan adanya pemetaan diharapkan daerah tidak salah langkah dalam menggarap obyek yang ada.
  2. Dapat mengandalkan program CSR dari perusahaan – perusahaan di daerah masing – masing. Dengan menggandeng perusahaan maka di harapkan biaya yang timbul dari program untuk membangkitkan wisata lokal tidak akan terlalu membebani APBD. Selain itu, perusahaan dalam memberikan bantuan melalui CSR biasanya akan meminta akuntabilitas, pertanggungjawaban dalam setiap penggunaan anggaran, dengan demikian akuntabilitas dan transparansi dalam setiap kegiatan akan selalu terjaga.
  3. Pemda di harapkan lebih pro aktif dalam menggandeng warga lokal pedesaan yang ada. Dalam hal ini warga masyarakat haruslah dijadikan subyek dalam setiap kegiatan yang akan dilangsungkan, bukan hanya sebagai oyek semata. Dengan menjadikan warga masyarakat lokal sebagai pelaku dalam pengembangan wisata lokal, maka rasa memiliki juga kan tertanam dalam setiap warga yang akan berdampak pada timbulnya kreativitas dan inovasi dalam pemgembangan wisata lokal. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan – pelatihan maupun kursus bangaiman cara mengembangkan setiap potensi wisata yang ada di daerah.
  4. Desa harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada, baik dalam hal pengelolaan maupun pemasaran obyek wisata yang ada di wilayahnya. Hal ini dapat dilakukan melalui sarana media yang ada, baik cetak maupun elektronik. Dan tidak berlebihan di jaman digitalisasi sekarang, pemasaran juga dapat dilakukan melalui media sosial yang ada semisal instagram, facebook, twitter dan lain sebagainya. Sudah banyak bukti bahwa media sosial mampu banyak membantu dalam hal pembentukan pasar (market share). Selain itu sudah banyak destinasi wisata lokal yang mampu bangkit karena adanya media sosial. Hal ini dapat di lakukan dengan menempatkan salah seorang operator dalam mengoperasinalkannya, dengan terlebih dahulu mendapatkan pelatihan atau pendampingan dari pihak ketiga yang berkompeten, semisal Perguruan Tinggi yang bergerak dalam bidang IT.
Telaga Sarangan di Kab Magetan Jawa Timur

Dengan adanya beberapa langkah tersebut, maka pengembangan destinasi wisata lokal tidak mustahil akan mampu cepat terwujud. Dengan terwujudnya jalan besar yang berupa destinasi wisata lokal unggulan maka tidak mustahil daerah – daerah disekitarnya juga akan ikut terangkat, baik dari segi sosial, ekonomi maupun perkembangan kreativitas masyarakat setempat. Dan semua dilakukan guna meningkatkan income penduduk setempat yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat setempat.

Selain itu dengan adanya jalan besar wisata lokal, maka para pelancong akan terpuaskan dalam menghabiskan masa liburannya, bahkan mereka akan datang kembali di lain waktu dengan membawa berita baik terhadapkawan, saudara maupun sahabat untuk bisa mengun jungi daerah tersebut. Dengan kata lain jika para pelancong terpuaskan maka pemasaran dari mulut ke mulut akan berjalan efektif bahkan tanpa aharus mengeluarkan biaya yang besar.

Komentar

  1. Menurut saya, artikel yang anda buat sangat bagus dan menarik untuk dibaca. Bahasanya mudah dipahami dan tidak berat. Banyak sekali informasi yang bisa saya serap saat membaca artikel anda yang berjudul “Jalan Besar” Wisata lokal pedesaan. Penulisan bacanya juga sudah benar dan sangat detail, contohnya disaat ada beberapa kata asing yang berbahasa Inggris seperti income,market share,hits,local wisdom,dll ditulis bercetak miring, jarang saya melihat sebuah artikel yang penulisan bacanya tepat seperti artikel anda yang sudah saya baca ini, kebanyakan dari mereka lupa atau hanya sekadar menulis saja tanpa dikoreksi benar atau tidaknya penulisan yang mereka tulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sebelumnya, semoga bisa berguna sepenggal artikel tersebut, khususnya bagi desa - desa di Nusantara agar lebih maju, kuat dan berkembang.

      Hapus
  2. Menurut saya artikel ini sangat bagus dan bermanfaat bagi semua kalangan umur, Saya sangat salut dengan artikel yang masih bisa memberikan informasi/pengetahuan secara komplit,aktual dan tentunya selaras dengan masa kini. Tak luput dari itu, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan penggunaan kata yang kebanyakan sudah tepat dan benar. Saya rasa mungkin pembaca menginginkan hal yang baru/artikel yang nyentrik dari yang lain atau bisa juga para pembaca ingin melihat ciri khas dari blog sang penggawa desa, semisalnya slogan dll. Mungkin kedepannya juga bisa menulis artikel dengan penulisan yang efektif,rapi dan lebih hebat lagi, amin.

    BalasHapus
  3. Pendapat saya dari artikel “Jalan Besar” untuk wisata lokal pedesaan sangatlah menginspirasi banyak pihak, penulisan kata yang sangat baku dan mudah untuk dibaca menjadikan artikel ini sangat mudah dipahami banyak orang, dengan adanya artikel ini diharapkan orang yang sudah membacanya akan berfikir jika wisata lokal tidak kalah hebat dengan wisata-wisata yang wow seperti diluar negri, dan itu adalah supaya rupiah tidak anjlok dengan mata uang asing, sekian dari saya terimakasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Desa ; Harapan dan Tantangan

Inovasi Desa Lamahu di Gorontalo dengan Lamahu Command Center

“Embung Manajar” Surga Pelancong di Lereng Merbabu