Melihat 3 Tipe Kepemimpinan Desa
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Proses pembangunan desa dan kawasan perdesaan tidak dapat
dipungkiri terjadi dan dapat berjalan dengan baik salah satunya karena adanya
andil dan peran Kepala Desa. Dengan kata lain, Kepala Desa merupakan tokoh
sentral dan kunci di pedesaan. Maju dan tidaknya suatu desa tergantung Kepala
Desa sebagai pemimpin di wilayahnya. Dalam konteks kepemimpinan, Kepala Desa
merupakan salah satu panutan yang segala tindak tanduknya manjadi contoh warga
desa.
Kepemimpinan Kepala Desa menjadi hal yang sangat vital, karena
dari sosok – sosok mereka nantinya desa akan dibawa kemana arah tujuannya.
Banyak desa – desa di Nusantara manjadi desa yang maju, berkembang dan kuat
karena kepemimpinan Kepala Desanya. Namun banyak pula desa di Indonesia
berjalan ditempat dalam pembangunan desanya. Bahkan yang paling menohok lagi,
banyak Kepala Desa yang terlibat berbagai tindak pidana penyelewengan
kekuasaannya.
Menjadi pemimpin di desa tidaklah mudah, banyak halangan,
rintangan serta tantangan yang harus di hadapi. Tidak mudah mencari figur sosok
pemimpin lokal yang didukung warga sepenuhnya dan berbasis masyarakat,
demokratis serta visioner. Banyak orang menjadi Kepala Desa karena ambisi
sesaat dan mencari popularitas semata. Pemimpin desa yang ideal adalah pemimpin
yang mampu membawa masyarakat dan desanya mencapai kesejahteraan, harkat dan
martabat desa yang tinggi, melayani warga serta mengedepankan prakarsa
masyarakat.
Tipe Kepemimpinan Desa
pedesaan. Legitimasi sangatlah penting artinya mengingat legitimasi merupakan bentuk penerimaan, pengakuan dan kepercayaan warga desa terhadap hak moral pemimpin untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Dalam legitimasi terkandung hak untuk berinisiatif dalam mengambil suatu langkah kebijakan terhadap berbagai hal di desa. Sedangkan legitimasi Kepala Desa di peroleh dari adanya modal sosial yang didapat sewaktu Pilkades.
Jika seorang Kepala Desa kaya akan modal sosial, maka biaya
politiknya akan sangat rendah, hal ini dikarenakan warga dengan sukarela akan
memilih mereka. Namun sebaliknya jika Kepala Desa miskin akan modal sosial,
biasanya untuk menjadi pemimpin didesanya harus banyak mengeluarkan biaya
transaksi ekonomi. Hal ini juga akan berdampak lemahnya legitimasi kepemimpinan
mereka.
Terkait dengan kepemimpinan Kepala Desa, dalam buku acuan
Kepemimpinan Desa, yang diterbitkan Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Kemendes PDTT ada tiga tipe, yakni :
- Kepemimpinan Regresif, yakni Kepemimpinan yang memiliki dasar watak otokratis yaitu pemerintahan dimana kekuasaan politik dipegang oleh satu orang. Salah satu cirinya adalah anti perubahan, baik terhadap perubahan tata kelola baru seperti Musyarawah Desa atau usaha ekonomi bersama Desa. Desa yang bersifat parokhial (hidup bersama berdasarkan garis kekerabatan, agama, etnis atau yang lain) serta Desa-Desa korporatis (tunduk pada kebijakan dan regulasi negara) biasanya melahirkan kepemimpinan seperti ini.
- Kepemimpinan konservatif-involutif, yaitu model kepemimpinan yang ditandai oleh hadirnya Kepala Desa yang bekerja apa adanya (taken for granted), menikmati kekuasaan dan kekayaan, serta tidak berupaya melakukan inovasi (perubahan) yang mengarah pada demokratisasi dan kesejahteraan rakyat. Kepemimpinan tipe ini pada umumnya hanya melaksanakan arahan dari atas, melaksanakan fungsi kepala Desa secara tekstual sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kepala Desa.
- Kepemimpinan inovatif-progresif, kepemimpinan tipe ini ditandai oleh adanya kesadaran baru mengelola kekuasaan untuk kepentingan masyarakat banyak. Model kepemimpinan ini tidak anti terhadap perubahan, membuka seluas-luasnya ruang partisipasi masyarakat, transparan serta akuntabel. Dengan pola kepemimpinan yang demikian kepala Desa tersebut justru akan mendapatkan legitimasi yang lebih besar dari masyarakatnya.
Dari ketiga tipe tersebut, biasanya hampir semua ada di desa
– desa nusantara. Hal tersebut dipengaruhi dari faktor latar belakang yang
mempengaruhi mereka menjadi Kepala Desa. Dan untuk menjadikan desa yang maju,
kuat serta memiliki martabat dan derajat tinggi sudah seharusnya Kepemimpinan
Desa berdasarkan pada Kepemimpinan yang inovatif-Prpgresif. Dimana dengan model
seperti ini tingkat partisipasi warga dalam pembangunan akan meningkat yang
berujung adanya pemberdayaan warga masyarakat desa.
Sedangkan dari ketiga tipe kepemimpinan tersebut, masuk yang
manakah Kepemimpinan di desa kita???. Kita dapat melihat dan mencatat
berdasarkan kriteria maupun ciri khususnya. Dari sana kita dapat menentukan
tipe Kepemimpinan desa kita, yang akan berpengaruh dari maju dan tidaknya desa
kita masing – masing nantinya.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar