“Jalan Besar” Wisata Lokal Pedesaan

Gambar
Musim liburan sebentar lagi tiba, baik liburan karena anak sekolah maupun libur karena hari besar keagamaan yang pasti semua akan dinantikan bagi setiap warga Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat di hari libur nan indah tersebut, banyak moment – moment yang mampu di lakukan warga masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim sebagai bentuk hubungan baik dengan keluarga, liburan biasanya dijadikan moment warga kota untuk dapat pulang ke tanah kelahirannya di desa – desa. Dalam memanfaatkan moment kebersamaan antar anggota keluarga maupun ajang silaturahim antar warga, tidaklah jarang warga masyarakat mencari tempat berkumpul yang agak nyaman terutama bagi keluarga besar yang memang berniat menjadikan moment liburan sebagai ajang reuni dan silaturahim. Selain tempat yang lapang dengan suasana yang berbeda, anggota keluarga juga dapat menjadikan sarana refreshing dalam pertemuan tersebut. Oleh karena itu biasanya warga menjadikan area wisata lokal sebagai destinasi dalam ...

Langkah Mudah Membuat “Bank Pakan” Bagi Peternak lokal Pedesaan


Beberapa waktu yang lalu saya membuat artikel tentang manfaat dari adanya Bank Pakan, terutama bagi peternak lokal yang ada di daerah pedesaan. Memang jika kita mau cermati Bangsa Indonesia sangat potensi bagi tumbuhnya berbagai jenis tanaman. Kita sudah mengenal bahwa negeri ini terkenal dengan negeri Agraris, dimana mayoritas penduduknya bekerja dengan mengandalkan hasil olahan bumi. Termasuk di dalamnya tumbuh subur berbagai komoditas jenis tanaman, semua akan mudah tumbuh.

Namun jika semua potensi alam tersebut tidak kita manfaatkan, akan terasa rugi keberadaanya di sekitar kita. Termasuk para peternak lokal di pedesaan, sudah saatnya mereka beralih dari sistem pemeliharaan hewan ternak secara tradisional dan konvensional kearah yang sedikit modern yang berbasis pengetahuan. Peternak lokal desa selama ini hanya mengandalkan naluri dan kebiasaan saja, tanpa memperhitungkan aspek pengetahuan yang sudah berkembang pesat. Bagaimanapun wawasan dan pengetahuan yang berbasis keilmuan akan membuat mudah seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Begitu juga para peternak lokal jika mereka dapat menerapkan konsep pembuatan Bank Pakan, maka banyak keuntungan dan manfaat yang mampu di peroleh.

Pada artikel ini saya akan membahas tentang bagaimana cara mudah kita dalam membuat Bank Pakan. Hal ini sangat berguna bagi peternak lokal yang ada di desa – desa, apalagi jika mereka memiliki hewan ternak yang jumlahnya cukup banyak. Dengan jumlah hewan ternak banyak, tidak mungkin kita hanya mengandalkan tenaga kerja secara tradisional. Termasuk dalam penyediaan pakan bagi hewan ternak mereka. Sudah saatnya mereka bekerja secara profesional dengan sedikit mempergunakan pengetahuan yang ada.

Dengan melimpahnya pakan ternak di pedesaan, khususnya jika musim penghujan tiba, sudah saatnya peternak lokal desa mampu menyimpannya. Hal ini dibutuhkan ketika musim kemarau tiba mereka tidak kerepotan mencari sumber pakan ternak lagi. Apalagi jika pembuatan Bank Pakan tersebut bisa di lakukan dalam sebuah kelompok peternak lokal maupun para perangkat desa dalam menginisisasinya, pasti akan lebih mudah dan terus konsisten. Selama ini yang menjadi persoalan dalam setiap mulai usaha apapun termasuk pemelihaaran hewan ternak adalah masalah konsistensinya.

Peran perangkat desa melalui berbagai kelompok peternak lokal akan mampu meminimalkan proses usaha penggemukan hewan ternak khususnya. Dari peran mereka akan mudah menjaga ekosistem peternak lokal terutama dalam penyediaan pakan yang berbasis bank pakan tersebut. Karena konsep bank pakan setidaknya memerlukan modal, karena sekecila apapun suatu bentuk usaha pasti diperlukan modal. Dari para perangkat desa maupun di jaga dalam hal konsistensi, permodalan serta optimalisasi adanya bank pakan bagi para peternak lokal pedesaan.

Cara Mudah membuat Bank Pakan

Sedangkan dalam pembuatan bank pakan, satu hal yang perlu di perhatikan yakni tersedia kecukupan bahan pokok pakan ternak yang berupa bahan pokok pakan hijauan. Bahan pokok pakan hijauan ini bisa berasal dari rumput (baik yang dipelihara maupun liar) maupun dedaunan lainnya yang biasa di konsumsi hewan ternak. Namun untuk dapat menjaga selalu tersedianya bahan pokok hijauan tersebut, saya menyarankan agar menanam rumput sebagai bahan utamanya.

Sedangkan penanaman rumput tersebut sebaiknya dilakukan pada saat musim penghujan, hal ini bertujuan agar mudah tumbuh dan tidak boros dalam penyiramannya. Sedangkan jenis rumput yang ditanam tidak sembarang, kami menyarankan jenis rumput pakchong atau jenis odot. Kedua jenis rumput tersebut memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibanding jenis yang lainnya semisal kalanjana. Selain itu batang dan daun jenis rumput tersebut lebih lunak dan empuk yang sangat disukai hewan ternak. Selanjutnya jenis rumput tersebut juga mampu bertahan tumbuh sampai 9 tahun lamanya.

Untuk membuat bank pakan sendiri tidaklah sulit, namun diperlukan ketelatenan dan ketelitian. Sedangkan prosesnya sendiri ada beberapa metode atau cara, yakni :

Yang Pertama dengan Sistem Silase (Fermentasi Pasif). Dalam proses pembuatan pakan ternak dengan sistem ini, dilakukan sangat mudah oleh peternak dan berbiaya ringan, yaitu dengan jalan melakukan fermentasi pakan hijauan secara alami, tanpa mencampur bahan pakan hijauan dengan zat apapun. Jadi proses pengawetan makanan di lakukan oleh mikroba yang ada di dalam kandungan pakan hijauan. Sedangkan langkahnya antara lain :

  • Kumpulkan pakan hijauan yang siap di buat silase, misalnya rumput odot atau Pakchong.
  • Lakukan pencacahan secara manual menggunakan arit atau menggunakan mesin choper (perajang), rajang kecil- kecil kurang lebih 10 cm.
  • Layukan potongan rumput tersebut sekitar 3-4 jam dimana bertujuan untuk mengurangi kadar kandungan air yang ada di dalam rumput sekitar 30 %.
  • Siapkan wadah berupa gentong, silo, atau ember dengan penutupnya. Setelah itu masukkan hasil pelayuan rumput kedalam wadah tersebut dan padatkan serta di tutup rapat.
  • Setelah menunggu 3-4 minggu, buka wadah tempat pakan tersebut dan pakan ternak hasil proses silase siap di sajikan. Pada silase, pakan ternak mampu dikonsumsi hewan ternak sampai berbulan – bulan bahkan bisa lebih dari 30 bulan. Sedangkan keberhasilan olahan melalui proses ini, ditandai dengan baunya yang sedikit harum, warna hjauan tetap hijau dan sedikit kekuningan serta rasanya agak asam. Dalam proses silase ini, kandungan gizi tidak meningkat namun pakan hijaun mampu bertahan sangat lama.

Yang kedua dengan Sistem Fermentasi aktif. Dalam metode fermentasi aktif, pembuatan pakan bertjuan meningkatkan kandungan nutrisi sekaligus membuat pakan hijauan dapat bertahan lama dalam penggunaannya. Sedangkan proses pembuatannya antara lain :

Siapkan bahan – bahan yang diperlukan yaitu :

  • Tetes tebu (molasses) = 3% dari bahan pakan hijauan
  • EM4 Warna coklat  = 2% dari bahan pakan hijauan
  • Dedak hulus =5% dari bahan pakan hijauan
  • Gula Pasrir = 2-3 % dari bahan pakan bisa digunakan sebagai pegganti molasses
  • Onggok = 3% dari bahan pakan
  • Rumput odot, pakchong atau yang lainnya sebagai bahan pakan hijauan
  • Ember, gentong, silo atau apapun sebagai wadah beserta penutupnya

Setelah itu lakukan pengolahannya dengan jalan :

  • Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran lebih kurang 10 cm dengan menggunakan arit, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
  • Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
  • Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam ember atau gentong, kemudian padatkan sehingga tidak ada rongga udara.
  • Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
  • Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan tutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau apapun untuk menekan penutup gentong atau ember.
  • Setelah 3 mingguan buka penutup gentong dan pakan hasil fermentasi tersebut siap di paergunakan. Namun sebelumnya biarka dan angin –anginkan terlebih dahulu lebih kuran 1-2 jam. Setelahnya ambil secukupnya pakan yang akan diberikan pada hewan ternak setelah itu tutup rapat kembali drum atau gentongnya. Pakan ini mampu bertahan lebih dari 2 tahun, sedangkan hasil fermentasi yang baik ditandai dengan warna pakan tetap hijau, tekstur rumput tetap jelas, baunya harum dan sedikit asam, tdak berjamur, berlendir dan menggumpal.

Itulah beberapa metode pengolahan pakan ternak untuk digunakan sebagai bank pakan bagi para peternak lokal di pedesaan. Semoga ada manfaatnya, namun yang perlu mendapatkan perhatian yakni perlunya konsistensi dalam setiap kita menjalankan usaha apapun, termasuk konsep bank pakan ternak hewan tersebut. Oleh karennya untu menjaga tetap kosisten perlu adanya perang penggawa desa di daerah pedesaan guna memaksimalkan setiap potensi yang ada, termasuk peotensi pakan hijauan yang banyak bertebaran di wilayah desa – desa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Desa ; Harapan dan Tantangan

Inovasi Desa Lamahu di Gorontalo dengan Lamahu Command Center

“Embung Manajar” Surga Pelancong di Lereng Merbabu