“Jalan Besar” Wisata Lokal Pedesaan

Gambar
Musim liburan sebentar lagi tiba, baik liburan karena anak sekolah maupun libur karena hari besar keagamaan yang pasti semua akan dinantikan bagi setiap warga Indonesia. Hal ini tidaklah berlebihan mengingat di hari libur nan indah tersebut, banyak moment – moment yang mampu di lakukan warga masyarakat. Selain menjadi ajang silaturahim sebagai bentuk hubungan baik dengan keluarga, liburan biasanya dijadikan moment warga kota untuk dapat pulang ke tanah kelahirannya di desa – desa. Dalam memanfaatkan moment kebersamaan antar anggota keluarga maupun ajang silaturahim antar warga, tidaklah jarang warga masyarakat mencari tempat berkumpul yang agak nyaman terutama bagi keluarga besar yang memang berniat menjadikan moment liburan sebagai ajang reuni dan silaturahim. Selain tempat yang lapang dengan suasana yang berbeda, anggota keluarga juga dapat menjadikan sarana refreshing dalam pertemuan tersebut. Oleh karena itu biasanya warga menjadikan area wisata lokal sebagai destinasi dalam ...

Strategi Kolaborasi Desa dan Perguruan Tinggi

Penyuluhan pada warga masyarakat desa oleh akademisi Perguruan Tinggi

Pembangunan desa dan kawasan perdesaan dewasa ini tumbuh dan berkembang dengan sangat signifikan. Desa – desa di Nusantara tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Pertumbuhan desa – desa tidak lepas dari berbagai aspek, dan salah satu diantaranya adanya peran pihak eksternal seperti lembaga pendidikan tinggi. Peran lembaga perguruan tinggi tidak bisa dipandang sebelah mata dalam memajukan desa – desa di Nusantara, hal ini ditandai dengan banyaknya Desa yang berhasil menjalin sinergi dengan Perguruan tinggi hingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi desa yang mandiri.

Sinergitas antara Desa dan kampus seakan menjadi harga mati saat ini untuk bisa dijalankan. Hal tersebut tidaklah berlebihan mengingat Lembaga Perguruan tinggi merupakan tempat kaum intelektual dengan berbagai kepakaran keilmuan yang ada di dalamnya. Dengan berbagai disiplin ilmu yang dimilki para akademsi setidaknya akan berguna bagi desa-desa. Melalui program pemagangan, pelatihan, penelitian dan pengabdian pada desa, maka para akademsi akan memiliki bekal pengalaman dalam praktek nyata bukan sekedar teoriitis. Namun sayang masih banyak desa – desa di Indonesia yang belum mampu menerapkan sinergitas tersebut karena berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Belum lagi program KKN (Kuliah Kerja Nyata) bagi para mahasiswa di lembaga perguruan tinggi akan mempercepat laju pembangunan di perdesaan. Sudah banyak hasil nyata di desa – desa dari para mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN tersebut. Berbagai persoalan desa baik dalam pengetahuan maupun sosial mampu di pecahkan dari kegiatan tersebut. Hal ini wajar karena selama ini desa masih identik dengan keterbelakangan dan kebodohan. Apalagi untuk daerah pedesaan yang masih jauh dari jangkauan teknologi, pengetahuan dan terisolir.

Desa dan Lembaga Pendidikan Tinggi sudah seharusnya mampu berkolaborasi demi satu tujuan yakni bagi kepentingan warga masyarakat. Kolaborasi tersebut sudah harusnya bisa dijalankan dan bersifat mutualisme, dalam arti saling menguntungkan dan membutuhkan. Disatu sisi desa memerlukan para akademisi lembaga tinggi untuk bisa mengimplementasikan keilmuannya sehingga berdampak pada perkembangan desa. Di sisi lain para akademisi sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi mampu menerapkan berbagai disiplin ilmunya. Selain itu akademisi harus mampu terjun langsung dengan melihat realita berbagai permasalahan yang ada. Dan bukan hanya sekedar “jago kandang” semata, namun tidak ada gaungnya begitu keluar dari lembaga perguruan tinggi.

Seidaknya ada beberapa langkah strategi yang mampu dilakukan desa – desa dalam menggandeng lembaga tinggi agar bisa menjadi desa yang maju dan kuat, yakni :

  1. Membuat MoU (Memorandum of Understanding) atau Nota Kesepahaman dengan Perguruan Tinggi. Dalam MoU akan dibahas berbagai kesepakatan dan persamaan persepsi antara desa dengan pihak kampus. Sudah seharusnya pihak perguruan tinggi dengan senang hati menerima MoU tersebut. Hal ini sesuai dengan program kampus merdeka yang saat ini ddengungkan, dimana salah satunya pihak kampus harus mampu berkontribusi terhadap perkembangan desa di tanah air. Bahkan sudah banyak lembaga perguruan tinggi yang memilki desa binaan sesuai dengan kebijakan pihak Kemendikbud.
  2. Mengajukan proposal sesuai dengan kebutuhan prioritas pembangunan desa. Hal ini sangatlah penting, dimana dengan proposal akan dapat diketahui kebutuhan yang diperlukan bagi desa setempat. Selain itu dengan adanya proposal pihak kampus yang biasanya di wakili lembaga riset dan pengabdian masyarakatnya akan menempatkan atau menugaskan para akdemisinya yang tepat sesuai dengan kriteria di dalam proposal tersebut. Misalnya suatu Desa akan mengembangkan Desa yang berbasis IT, maka setidaknya pihak kampus akan menempatkan akademisi yang mumpuni dalam bidak teknologi informasi.
  3. Memberikan ruang dan kesempatan bagi akademsi untuk berkarya di desa – desa. Sejalan dengan perkembangan jaman sudah seharusnya desa – desa lebih terbuka dalam menerima para akademis baik dari para dosen maupun mahasiswa untuk mengimplementasikan berbagai keahlian dan kemampuan yang dimilikinya sesuai bidang keilmuannya. Desa – desa di harapkan tidak menutup diri dari lembaga pendidikan tinggi yang akan menerapkan berbagai disiplin ilmu yang mereka miliki.
  4. Memberikan edukasi dan pemahaman bagi seluruh komponen yang ada di desa. Penting rasanya hal ini dilakukan mengingat masih banyak warga masyarakat desa yang belum memahami arti pentingnya pengetahuan bagi perkembangan desa, termasuk terhadap pemerintah desa dan lembaga – lembaga swadaya masyarakat yang ada di wilayah pedesaan.

Dengan berbagai langkah strategi tersebut setidaknya akan mempermudah sinergitas antara desa dengan kampus. Selain itu kampus sendiri juga memerlukan tempat guna mengimplementasikan segenap kemampuan keilmuannya bagi kemajuan negeri ini. Hal tersebut sejalan dengan program kampus merdeka yang saat ini sedang digalakkan oleh kementerian pendidikan di negara kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Desa ; Harapan dan Tantangan

Inovasi Desa Lamahu di Gorontalo dengan Lamahu Command Center

“Embung Manajar” Surga Pelancong di Lereng Merbabu